ProfilDan Sejarah Lengkap Pondok Pesantren Kempek Cirebon. Pondok Pesantren ini didirikan oleh almarhum almaghfurlah KH. Harun Soleh bin KH. Abdul Jalil bin Kiai Murdan, salah seorang kiai sepuh yang mempunyai garis keturunan dari daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Kempek adalah nama sebuah desa yang terletak pada-6º41,698º LS dan 108º25,302º BT. Sebuahlembaga pendidikan pesantren salaf yang mengajarkan pola pengajaran Al-Quran khusus dan pegagan, Cirebon, West Java, Indonesia 45161 RentalMobil Palimanan Cirebon Tarif Murah Cuma 200rb/hr. 2. Sewa Mobil Arjawinangun Cirebon. 3. Sewa Premio Cirebon. 4. Sewa Mobil Alphard Di Cirebon Transformer Terbaru. 5. Sewa Xpander Cirebon Murah Dengan Tipe Terbaru 2022. 6. Pusatnya Sewa Hiace Cirebon Dengan Layanan Terbaik. 7. MediaInformasi Pondok Pesantren Kempek Cirebon Palimanan, Cirebon, West Java, Indonesia 46161 PesantrenKempek, Palimanan. Pesantren Kempek sebenarnya mirip dengan pesantren klasik lainnya. Ia memiliki metode klasik dengan mengedepankan kajian-kajian mendalam kitab kuning. Pesantren Kempek Cirebon Babakan Ciwaringin. Babakan Ciwaringin sebetulnya adalah nama sebuah tempat, seperti layaknya Gontor, Tebuireng, dan lain sebagainya Palimanan Pegagan, Cirebon, Pegagan, Kec. Palimanan, Cirebon, Jawa Barat 45161 Pesantren Kempek sebenarnya mirip dengan pesantren klasik lainnya. Ia memiliki metode klasik dengan mengedepankan kajian-kajian mendalam kitab kuning. Pengajarannya pun menggunakan metode sorogan, bandongan, wetonan, dan pasaran. Namun demikian pesantren Kempek 3Qv9r6. Pada tahun 1908 berdiri sebuah pesantren yang di dirikan oleh seorang ulama besar bernama Mbah Kyai Harun. Beliau adalah salah satu putra dari Mbah Kyai Abdul Jalil, bertempat tinggal di Kedongdong dan berasal dari Pekalongan Jawa Tengah dengan nama asli Kyai Mardan, diberi nama Pondok Pesantren Kempek sesuai dengan nama asli desanya, tanpa embel-embel nama lain. Kempek adalah nama sebuah desa yang berada kira-kira 15 Km, kearah Barat dari pusat kota Cirebon, yang termasuk wilayah Kawedanan Palimanan. Sejak tahun 2004, desa Kempek masuk dalam wilayah pemekaran Kecamatan Gempol bersama 14 desa lainnya. Ketika menetap di kedongdong Mbah Kyai Abdul Jalil menikah dengan seorang perempuan dari daerah Sunda yang dikenal dengan sebutan Nyai Kamali. Dari hubungan pernikahan ini lahirlah putra-putri beliau a'lim al-A'lamah, diantaranya Kyai Kamali, Nyai A'isyah dan Kyai Harun. Mbah Kyai Harun ditinggal wafat ayah handanya ketika masih remaja. Ibundanyalah yang menghidupi dan membiayai pendidikan beliau dalam keadaan seadanya. Foto Masjid Kuning Kempek Mbah Kyai Harun mempunyai 4 orang guru yang masyhur, diantaranya Kyai Yusuf Gus Yusuf di Indramayu yang berasal dari Demak. Menurut riwayat beliau adalah seorang Waliyullah dan ahli ma'rifat. Karya monumental beliau adalah Kitab Shorof Khas Kempek Tarjamah Matan At-Tashrif / al-Kailany dengan ciri khas tersendiri. Kyai Murtadlo dari Pekalongan yang merupakan guru masa kecil beliau. Kyai Ubaidillah dari Tegal yang merupakan seorang ulama ahli tauhid. Mbah Sholeh Ndarat Semarang. Beliau adalah seorang waliyullah dan beliau merupakan guru dari RA. Kartini. Tatkala RA. Kartini resah kenapa Al-Qur’an tidak bisa di fahami maknanya. Dengan keresahannya itu RA. Kartini menjadi santri Mbah Soleh Ndarat belajar membaca Al-Qur’an sekaligus tafsirnya. Sementara Mbah Harun mengaji pada beliau saat mengikuti pasaran. Tambahan dari penyunting Mbah Kyai Harun di kenal dengan dua nama, yaitu nama Harun, sebagai nama asli beliau pemberian orang tua dan Sholeh sebagai nama resmi haji beliau. Setelah pulang dari ibadah haji, beliau selalu menuliskan nama Sholeh disetiap koleksi kitab-kitabnya. Mbah Kyai Harun menikah dengan dua wanita, yaitu Nyai Mutimmah dan Nyai Ummi Laila. Dari dua orang istri tersebut lahirlah putra-putri yang a'lim al-A'lamah yang pada perkembangannya kelak menjadi penerus Pondok Pesantren Kempek sampai dewasa Penting Berdirinya Pondok Pesantren Kempek Pada tanggal 23 Maret 1935 M usia beliau 57 tahun, Mbah Harun wafat karena sakit pernafasan asthma bronchitis, karena kea'liman dan kemasyhuran beliau, tidak kurang dari dua ribu orang mengantarkan kepergiannya ketempat peristirahatan terakhir di Maqbaroh keluarga Kempek sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan serta kehilangan atas seorang ulama besar masa itu. Kepemimpinan pondok pesantren Kempek kemudian diserahkan secara estafet kepada putra-putri dan menantu-menantu beliau, yaitu K. Hasan putra, KH. Yusuf Harun putra, KH. Umar Sholeh putra, dibantu dengan menantu-menantunya, KH. Manshur Zubair Losari, K. Muslim Mukhtar Tegal, KH. Nashir Abu Bakar Tegal, KH. Ma'shum Siraj Gedongan, KH. Aqil Siroj Gedongan, KH. Anwar Plered, KH. Abdullah Sabroni Galagamba, KH. Zuhdi Ilyas. Diantara mereka yang diberi umur panjang adalah KH. Umar Sholeh. Beliau wafat pada tanggal 22 Maret 1999 M/04 Dzulhijjah 1419 H. Dalam usia 85 tahun. Oleh Tim Redaksi dan disunting Oleh Ny. Hj. Afwah Mumtazah Informasi KontakJl. Tunggal Pegagan, Desa Pegagan Blok Kempek, Kec. Palimanan, Pegagan, Cirebon, Pegagan, Kec. Palimanan, Cirebon, Jawa BaratKota Cirebon, Jawa Barat, 45161Petunjuk ArahKeterangan BisnisPondok Pesantren Khas Kempek terletak di Kota Cirebon, Jawa Barat. Perusahaan ini bekerja di industri berikut Pondok Pesantren Khas KempekTerlibat dalam Pendidikan lainnya PendidikanSektor Pendidikan » PendidikanIndustri Pendidikan lainnya yang tidak terdapat pada daftar, PendidikanKode ISIC 85, 8549Tanya & JawabQ1Berapakah nomor telepon untuk Pondok Pesantren Khas Kempek?Nomor telepon untuk Pondok Pesantren Khas Kempek adalah 0231 manakah lokasi Pondok Pesantren Khas Kempek?Pondok Pesantren Khas Kempek berlokasi di Jl. Tunggal Pegagan, Desa Pegagan Blok Kempek, Kec. Palimanan, Pegagan, Cirebon, Pegagan, Kec. Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kota Cirebon, ada kontak utama untuk Pondok Pesantren Khas Kempek?Anda bisa menghubungi Pondok Pesantren Khas Kempek lewat telepon menggunakan nomor 0231 alamat web URL untuk Pondok Pesantren Khas Kempek?Situs web untuk Pondok Pesantren Khas Kempek adalah di Kode Pos 45161564 Bisnis di 45161SekitarnyaKode AreaHargaKategoriPerusahaan Sejenis TerdekatSumber Daya Terdekat Palimanan, Cirebon, Pondok Pesantren Khas Kempek is one of the popular Mosque located in Palimanan ,Cirebon listed under Local business in Cirebon , Residence in Cirebon , Education in Cirebon , Add Review About Contact Map REVIEWS UPDATES Contact Details & Working Hours Address Palimanan, Cirebon, Opening hours Monday0000-0000 Tuesday0000-0000 Wednesday0000-0000 Thursday0000-0000 Friday0000-0000 Saturday0000-0000 Sunday0000-0000 Map of Pondok Pesantren Khas Kempek Enter address of business to get driving directions Profil Pondok Pesantren Kempek Logo Pesantren Kempek Pondok Pesantren Kempeksebagai salah satu pesantren di Indonesia yang di dirikan pada tahun 1908 telah mampu bertahan dalam terpaan zaman dan terus aktif berperan dalam pembangunan karakter bangsa. Salah satu kuncinya adalah mempertahankan Salafi sebagai mannhaj dalam sistem pendidikan Integrasi antara pendidikan umum yang berbasis pada penguasaan teknologi, bahasa dan humaniora dengan pendidikan agama yang mendalami masalah kepercayaan, fiqih / muamalah, dan tasawuf akan menjadi perpaduan kurikulum yang pas, tepat, aplikatif dan sesuai tuntutan zaman, sudah menjadi tuntutan dalam menetapkan standar pendidikan baru. Sejarah Kempek Pada tahun 1908 berdiri sebuah pesantren yang di dirikan oleh seorang ulama besar bernama Mbah Kyai Harun. Beliau adalah salah satu putra dari Mbah Kyai Abdul Jalil, bertempat tinggal di Kedongdong dan berasal dari Pekalongan Jawa Tengah dengan nama asli Kyai Mardan, diberi nama Pondok Pesantren Kempek sesuai dengan nama asli desanya, tanpa embel-embel nama lain. Kempek adalah nama sebuah desa yang berada kira-kira 15 Km, kearah Barat dari pusat kota Cirebon, yang termasuk wilayah Kawedanan Palimanan. Sejak tahun 2004, desa Kempek masuk dalam wilayah pemekaran Kecamatan Gempol bersama 14 desa lainnya. Ketika menetap di kedongdong Mbah Kyai Abdul Jalil menikah dengan seorang perempuan dari daerah Sunda yang dikenal dengan sebutan Nyai Kamali. Dari hubungan pernikahan ini lahirlah putra-putri beliau a'lim al-A'lamah, diantaranya Kyai Kamali, Nyai A'isyah dan Kyai Harun. Mbah Kyai Harun ditinggal wafat ayah handanya ketika masih remaja. Ibundanyalah yang menghidupi dan membiayai pendidikan beliau dalam keadaan seadanya. Mbah Kyai Harun mempunyai 4 orang guru yang masyhur, diantaranya Kyai Yusuf Gus Yusuf di Indramayu yang berasal dari Demak. Menurut riwayat beliau adalah seorang Waliyullah dan ahli ma'rifat. Karya monumental beliau adalah Kitab Shorof Khas Kempek Tarjamah Matan At-Tashrif / al-Kailany dengan ciri khas tersendiri. Kyai Murtadlo dari Pekalongan yang merupakan guru masa kecil beliau. Kyai Ubaidillah dari Tegal yang merupakan seorang ulama ahli tauhid. Mbah Sholeh Ndarat Semarang. Beliau adalah seorang waliyullah dan beliau merupakan guru dari RA. Kartini. Tatkala RA. Kartini resah kenapa Al-Qur’an tidak bisa di fahami maknanya. Dengan keresahannya itu RA. Kartini menjadi santri Mbah Soleh Ndarat belajar membaca Al-Qur’an sekaligus tafsirnya. Sementara Mbah Harun mengaji pada beliau saat mengikuti pasaran. Tambahan dari penyunting Mbah Kyai Harun di kenal dengan dua nama, yaitu nama Harun, sebagai nama asli beliau pemberian orang tua dan Sholeh sebagai nama resmi haji beliau. Setelah pulang dari ibadah haji, beliau selalu menuliskan nama Sholeh disetiap koleksi kitab-kitabnya. Mbah Kyai Harun menikah dengan dua wanita, yaitu Nyai Mutimmah dan Nyai Ummi Laila. Dari dua orang istri tersebut lahirlah putra-putri yang a'lim al-A'lamah yang pada perkembangannya kelak menjadi penerus Pondok Pesantren Kempek sampai dewasa ini. Pada tanggal 23 Maret 1935 M usia beliau 57 tahun, Mbah Harun wafat karena sakit pernafasan asthma bronchitis, karena kea'liman dan kemasyhuran beliau, tidak kurang dari dua ribu orang mengantarkan kepergiannya ketempat peristirahatan terakhir di Maqbaroh keluarga Kempek sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan serta kehilangan atas seorang ulama besar masa itu. Kepemimpinan pondok pesantren Kempek kemudian diserahkan secara estafet kepada putra-putri dan menantu-menantu beliau, yaitu K. Hasan putra, KH. Yusuf Harun putra, KH. Umar Sholeh putra, dibantu dengan menantu-menantunya, KH. Manshur Zubair Losari, K. Muslim Mukhtar Tegal, KH. Nashir Abu Bakar Tegal, KH. Ma'shum Siraj Gedongan, KH. Aqil Siroj Gedongan, KH. Anwar Plered, KH. Abdullah Sabroni Galagamba, KH. Zuhdi Ilyas. Diantara mereka yang diberi umur panjang adalah KH. Umar Sholeh. Beliau wafat pada tanggal 22 Maret 1999 M/04 Dzulhijjah 1419 H. Dalam usia 85 tahun. – Pada tahun 1908 berdiri sebuah Pondok Pesantren Kempek yang didirikan oleh seorang ulama besar bernama Mbah Kyai Harun, putra pasangan Kyai Abdul Jalil dengan Nyai Hj. Hafsah. Kyai Abdul Jalil bertempat tinggal di Kedongdong dan berasal dari Pekalongan Jawa Tengah dengan nama asli Kyai menetap di kedongdong Mbah Kyai Abdul Jalil menikah dengan seorang perempuan dari daerah Sunda yang dikenal dengan sebutan Nyai Kamali. Dari hubungan pernikahan ini lahirlah putra-putri beliau a’lim al-A’lamah, diantaranya Kyai Kamali, Nyai A’isyah dan Kyai Harun. Beliau ditinggal wafat ayah handanya ketika masih remaja. Ibundanya yang menghidupi dan membiayai pendidikan beliau dalam keadaan nama Pondok Pesantren Kempek diambil dari nama Desa Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang terletak dengan kota kecil Palimanan. Kempek adalah nama sebuah desa yang berada kira-kira 15 Km, kearah Barat dari pusat kota Cirebon, yang termasuk wilayah Kawedanan Palimanan. Kempek berasal dari tempat wadah seorang wanita yang bernama Nyi Mas Gandasari, disaat itulah daerah tersebut dinamakan Kempek yang asalnya dari wadah Kandek.Mbah Kyai Harun adalah seorang ulama karismatik yang disegani keilmuannya terutama dalam penguasan Ilmu alat Gramatika Bahasa Arab. Beliau mengajarkan Nahwu dan Shorof serta kitab kuning lainya yang kelak menjadi kitab dasar yang wajib dipelajari oleh santrinya. Mbah Kyai Harun sendri sepanjang hidupnya mengabdi seluruh waktu dan tenaga untuk mengajarkan santri-santrinya, dari kedua ilmu tersebut dan ilmu-ilmu kitab kuning lainya yang kelak menjadi ciri khas yang tidak bisa dipisahkan dari Pondok Pesantren di kenal dengan dua nama, yaitu nama Harun, sebagai nama asli beliau. Dari pemberian nama orang tuanya Sholeh, sebagai nama resmi Haji beliau. Setelah pulang dari ibadah haji, beliau selalu menuliskan nama Sholeh disetiap koleksi kitab-kitabnya. Mbah Kyai Harun menikah dengan dua wanita, yaitu Nyai Mutimmah dan Nyai Ummi Laila. Dari dua orang istri tersebut lahirlah putra-putri yang a’lim al-A’lamah yang pada perkembangannya kelak menjadi penerus Pondok Pesantren Kempek sampai dewasa dari pernikahan Mbah Kyai Harun dengan Nyai Mutimmah dianugrahi 5 orang putra-putri, yaituNyai Hj. UmamahKH. Muhammad Umar SholehAbdul Haq meninggal sejak kecilNyai Rubi’ahNyai SukainahSedangkan dari pernikahan beliau dengan Nyai Ummi Laila dikarunia 10 orang keturunan, yaituKH. Yusuf HarunNyai TsuwaibahNyai ZaenabNyai RohmahNyai ZubaedahNyai Hj. Mu’minahAtikah meninggal sejak kecilUtsman meninggal sejak kecilNyai. Hj. AfifahKyai Hasan HarunPada usia 57 tahun beliau wafat, pada tanggal 23 Maret 1935 M. Mbah Kyai Harun wafat karena sakit pernafasan asthma bronchitis, karena kealiman dan kemasyhuran beliau, tidak kurang dari dua ribu orang mengantarkan kepergiannya ketempat peristirahatan terakhir di Maqbaroh keluarga Kempek sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan serta kehilangan atas seorang ulama besar pada masa pesantren dipegang oleh putra beliau yang tertua yakni KH. Yusuf Harun. Kemudian setelah beliau meninggal, Pesantren diteruskan oleh adiknya KH. Umar Sholeh Harun dibantu putra-putri dan menantu-menantu beliau, yaituKH. Manshur Zubair LosariKH. Judi Ilyas, SurakartaKH. Muslim Mukhtar TegalKH. Nashir Abu Bakar TegalKH. Ma’shum Siraj GedonganKH. Aqil Siroj GedonganKH. Anwar PleredKH. Abdullah Sabroni GalagambaKH. Zuhdi IlyasKH. Hasan Harun putraDisaat inilah diperkenalkan baca Al Qur’an dengan pola khusus ala Kempekan yang kelak merupakan tradisi dan ciri khas Pesantren Kempek. Setelah KH. Umar Sholeh Harun wafat 22 Maret 1999 Pesantren Kempek dipegang oleh putra tunggalnya KH. Nawawi Umar sampai sekarangTerdorong untuk lebih mengefektifkan sistem pembelajaran di lingkungan Pondok pesantren Kempek, maka pada tahun 1960 KH Aqiel Siroj, menantu Mbah KH Harun dari putrinya Ny Hj Afifah, yang berasal dari Desa Gedongan Cirebon, mengadopsi sistem madrasah dengan mendirikan Majelis Tarbiyatul Mubtadiien MTM. Dengan diadopsinya sistem madrasah, pengajian dijadikan berjenjang, dan setiap jenjang dinamai dengan nama kitab Nahwu yang dipelajari pada jenjang tersebut, mulai dari Awamil untuk tingkat pemula, kemudian dilanjutkan dengan jenjang Aj-Jurumiyyah, kemudian Al-Imrithi, kemudaian Mutammimah dan Alfiah sebagai jenjang yang terakhir. Berbagai disiplin lain pun diperkenalkan dalam sistem tersebut, meliputi Fiqh, Ushul Fiqh, Tauhid, Akhlaq, Hadist dan Tarikh. Sistem pendidikan baru ini melengkapi pendidikan yang sudah berjalan dan merupakan satu kesatuan system Pesantren Kempek yang tak prakarsa para Pengasuh Pesantren generasi ketiga dari putra-putra KH. Aqiel Siroj, Buya H. Ja’far Aqiel Siradj, Prof. DR. KH. Said Aqiel Siroj, MA, KH. Moh. Musthofa Aqiel Siroj, KH. Ahsin Syifa Aqiel siroj, dan KH. Ni’amillah Aqiel Siroj Majlis Tarbiyyatul Mubtadi’ien MTM Pondok Pesantren Kempek memperkenalkan sistem pendidikan formal ke dalam lingkungan Pesantren. Usaha mengadopsi pendidikan formal ini dimulai sejak Pondok Pesantren Kempek diproyeksikan oleh Departemen Agama RI sebagai salah satu Pesantren Salafiyah di Jawa Barat yang menjadi model dari pola penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun melalui Pondok Pesantren, yaitu, dengan didirikanya Madrasah Tsanawiyah Terbuka MTs T pada tahun 1995 – badan yang menaungi program ini, didirikanlah Yayasan dengan nama Yayasan Kiyai Haji Aqiel Siradj KHAS Kempek pada bulan Mei 1995. Pada awal mulanya, prakarsa memperkenalkan pendidikan formal menuai kontroversi yang sengit dari para alumni dan simpatisan yang mengkhawatirkan ternodainya kemurnian kesalafiyahan Pondok Pesantren Kempek. Akan tetapi dengan berlalunya waktu dan setelah terbukti bahwa kehadiran lembaga formal tidaklah mengikis kesalafiyahan Pondok Pesantren Kempek, bahkan meningkatkan kembali asumsi masyarakat untuk memesantrenkan anak-anak mereka di Pondok Pesantren Kempek, kontroversi itu pun perlahan-lahan mulai surut bahkan justru suara-suara dukungan yang semakin terdengar dan tahun 2004, Desa Kempek masuk dalam wilayah pemekaran Kecamatan Gempol bersama 14 desa lainnya. Dengan adanya Era Globalisasi perjalananan Pondok Pesantren Kempek sangat pesat dalam mendapatkan sebuah arus informasi, sudah barang tentu membawa dampak yang cukup besar, baik positif maupun negatif. Sisi positif dari fenomena ini membawa kemajuan dan cakrawala berpikir yang semakin luas bagi suatu bangsa, namun dampak negatifnya limbah budaya asing bisa dengan mudah memasuki pola dan sikap hidup masyarakat religius sehingga dapat menurunkan martabat Pesantren Kempek mengambil langkah-langkah dan inovasi dalam system pendidikan di lingkungan pondok pesantren dengan tetap mempertahankan kesalafiyahannya. Hal ini sejalan dengan moto Pondok Pesantren, yaitu mempertahankan nilai-nilai lama yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih HJ. Afwah Mumtazah, Kempek Online Cirebon, Aswaja NUSejarah Pondok pesantren Kempek, Aspek Kempek

pesantren kempek palimanan cirebon